Kasus Bocah Bertelur dari Gowa - Penjelasan Ilmiah
Minggu-minggu
ini, media-media di Indonesia dihebohkan dengan seorang bocah berusia
12 tahun dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bocah ini dikabarkan
bisa bertelur, persis seperti seekor ayam.
Indonesia
sedang dilanda misteri, mulai dari seorang perempuan yang tanpa sengaja
melakukan video call dengan hantu hingga seorang bocah yang bisa
bertelur seperti seekor ayam.
Saya
skeptis. Tentu saja. Apalagi mengingat terbongkarnya rekayasa yang
dilakukan oleh seorang kakek dari Jakarta yang bernama Sinin. Ia juga
mengaku bisa bertelur. Tidak ada video, yang ada hanya sebuah pengakuan
beserta telur-telur di dalam bungkusan.
Ketika dokter memeriksa telur
yang diklaim keluar dari *blip*nya, mereka menemukan bahwa telur
tersebut adalah telur ayam. Mukjizat memang kadang terjadi. Tapi ini
terlalu jauh. Manusia tidak bisa menghasilkan telur ayam dari tubuhnya.
Berikut adalah cuplikan dari merdeka.com ketika kasus ini mulai menjadi heboh:
"Bocah umur 12 tahun di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, diduga bisa mengeluarkan benda mirip telur dari anusnya. Benda yang keluar berwarna putih seperti telur ayam kampung.Berdasarkan informasi dihimpun, bocah yang diketahui bernama Akmal ini sudah mengeluarkan tiga kali. "Sudah tiga kali (bertelur)," kata Akmal saat ditanya jumlah telur yang dikeluarkan.Kasus tidak lazim ini diunggah lewat video oleh akun LoadinG Load dalam media sosial YouTube, Jumat (5/6). Warga yang merekam bahkan memperlihatkan saat Akmal di kursi panjang berposisi seperti wanita sedang proses melahirkan, berusaha mengeluarkan telur dari anus. Dengan dibantu seorang yang mengurut perutnya, Akmal mengeluarkan satu telur berwarna putih. Beberapa warga yang menyaksikan dibuat heboh.Karena keanehan ini, rumah Akmal pun banyak didatangi warga yang penasaran. Dalam video terlihat Akmal dikelilingi warga bahkan salah satu di antaranya menyorot telur menggunakan lampu senter.Merdeka.com berusaha menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa untuk menjelaskan hal tak lazim ini. Namun dua kali dihubungi lewat telepon belum juga direspons. Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, Akmal merupakan anak dari pasangan Ruslim dan Nawasiah. Warga Dusun Kampone Beru, Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, ini diduga sudah dua hari bertelur. Yang pertama hari Sabtu (6/6), dan kedua hari Minggu (7/6)."
Sampai
saat ini saya tidak tahu pasti berapa jumlah telur yang sudah
dikeluarkan oleh Akmal. Tapi ia mengklaim bahwa paling tidak ia sudah
mengeluarkan sembilan butir telur dari *blip*nya.
Entah
klaim mengenai jumlah ini benar atau tidak, yang pasti dokter yang
merawat bocah ini percaya bahwa bocah ini benar-benar bisa bertelur.
Tentu mereka sudah meneliti kasus ini dengan seksama sehingga kita bisa
turut meyakini bahwa Akmal benar-benar bisa bertelur. Ini dibuktikan
dengan sebuah foto rontgen yang diambil pihak rumah sakit.
Tapi
tentu saja tidak ada dokter waras yang percaya bahwa ada manusia yang
bisa bertelur sebagai ganti melahirkan. Demikian juga dokter yang
merawat Akmal.
Dokter
Adriana Galla dari Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf menduga bahwa
telur yang dikeluarkan Akmal sesungguhnya adalah hasil dari pengapuran atau kalsifikasi. Kalsifikasi sendiri terjadi akibat terakumulasinya garam kalsium di dalam jaringan tubuh.
Dengan demikian, yang disebut "telur" itu sesungguhnya bukan telur dengan cangkang berisi cairan putih dan kuning telur seperti telur ayam mentah. Objek tersebut hanya terlihat seperti telur.
Dengan demikian, yang disebut "telur" itu sesungguhnya bukan telur dengan cangkang berisi cairan putih dan kuning telur seperti telur ayam mentah. Objek tersebut hanya terlihat seperti telur.
Jadi
kali ini yang saya lakukan adalah memeriksa dugaan sang dokter dan saya
menemukan bahwa dugaan ini masuk akal dan merupakan penjelasan yang
paling mungkin.
Darimana saya bisa mengambil kesimpulan semacam ini?
Jawabannya adalah karena kita bisa menemukan contoh kasus yang serupa walaupun tidak se-ekstrim kasus Akmal.
Misalnya adalah kasus yang dilaporkan oleh Dailymail.co.uk
pada bulan April 2015 kemarin. Kasusnya adalah mengenai seorang pria
berusia 62 tahun yang mengeluhkan frekuensi buang air kecil yang tinggi.
Ketika dokter melakukan CT scan, mereka menemukan sebuah "telur" yang
menekan kandung kemihnya.
Berat
"telur" itu adalah 220 gram. Ini lebih berat dari sebuah jeruk. Bentuk
dan ukurannya kurang lebih mirip sebuah telur rebus. Menurut dokter,
"telur" itu disebut "Peritoneal Loose Body".
Agak
susah jika kita ingin menerjemahkan istilah kedokteran yang digunakan
dalam kasus ini. Namun secara mudahnya, "telur" itu terbentuk ketika
kantung lemak yang terbungkus oleh membran usus terlepas dan membentuk
gumpalan yang kemudian mengalami kalsifikasi.
Berikut adalah penampilan ketika telur
tersebut telah dikeluarkan. Para dokter mencelupnya ke cairan berwarna
hijau, lalu memotong-motongnya untuk melihat lapisan protein yang
terbentuk.
Kasus
lain adalah yang terjadi pada pria berusia 60 tahun di Korea Selatan.
Pria ini pun mengalami kasus yang serupa. Ketika ia menjalani
laparoscopic, para dokter menemukan "telur" tersebut.
Kasus ini dicatat dalam jurnal kedokteran yang berjudul "Giant Peritoneal Loose Body in the Pelvic Cavity"
oleh Joung Teak Jang, Haeng Ji Kang, Ji Young Yoon dan Seo Gue Yoon
dari Department of Surgery, Seoul Song Do Hospital, Seoul, Korea.
Lalu ada juga kasus yang menimpa pria berusia 79 tahun yang tercatat di Japanese Journal of Oncology berjudul A Case of Giant Peritoneal Loose Bodies Mimicking Calcified Leiomyoma Originating from the Rectum. Peritoneal Loose Body yang terbentuk juga disebut berbentuk oval berukuran seperti telur ayam.
Sebagai tambahan bacaan, berikut adalah jurnal kedokteran dari Nepal dan Journal of Medical Case Reports. Tentu saja disertai dengan foto-foto menarik lainnya.
Setelah
melihat contoh-contoh kasus diatas, maka dugaan dokter Adriana Galla
memang terlihat sangat masuk akal. Jika para dokter yang merawat Akmal
juga membelah dan meneliti telur tersebut dan menemukan kesamaan, maka
kasus ini akan terpecahkan dengan sempurna.
Namun ada satu hal yang masih belum bisa saya temukan pembandingnya.
Yang
saya maksud adalah, dari kasus-kasus yang ada, tidak pernah ada yang
memiliki Peritoneal Loose Body lebih dari satu, dan tidak ada yang
pernah bisa mengeluarkannya lewat *blip*. Dugaan saya, peritoneal loose
body yang terbentuk di dalam tubuh Akmal berada pada posisi yang
memungkinkan untuk dikeluarkan lewat *blip*.
Tapi kita tidak perlu heran. Dalam dunia medis, selalu ada yang pertama, dan kemungkinan Akmal adalah yang pertama di dunia.
Tapi untuk saat ini, bagi saya kasus ini sudah terjelaskan dengan baik.
Tapi untuk saat ini, bagi saya kasus ini sudah terjelaskan dengan baik.